Living in this World with Cut & Paste Bahasa Indonesia Chapter 47
Chapter 47 Kekuatan Labirin bagian 2
Cut & Paste de Kono Sekai wo Ikiteiku
Penerjemah : Lui Novel
Editor :Lui Novel
Sepertinya di lantai ini hanya ada slime.
Selain power slime dan heat slime yang sudah kita kalahkan, ada juga tipe-tipe slime lain yaitu :
・Power Slime biru,『Water』
・Power Slime hijau,『Wind』
・Power Slime putih,『Light』
Skill yang mereka miliki seperti yang sudah kuduga serta semuanya tipe yang akan aktif secara terus-menerus.
『Water』 yaitu “Air akan mengalir sedikit demi sedikit”
『Wind』 yaitu “Angin akan berhembus sedikit sejuk”
『Light』 yaitu “Keadaan sekitar akan sedikit terang”
Aku sudah mengumpulkan sekitar 20 kerikil dengan skill yang beragam dalam tas penyimpanan milikku.
Sembari mengalahkan slime–slime tersebut, akhirnya aku berpikir bahwa aku bisa memakai skill–skill ini untuk membuat benda sihir, kan?
Sekarang, apa yang ingin kucoba yaitu bak mandi milikku.
Rencanaku yaitu mengisi bak mandi dengan air menggunakan skill『Water』, dan memanaskannya dengan skill『Heat』.
Kupikir dengan ini, meskipun tidak ada orang yang berulah, air hangat akan terkumpul di bak mandi.
Untuk instalasinya aku masih perlu berkonsultasi dengan pengrajin rumah ini sih….
Kalau ini berhasil, manfaatnya pasti banyak.
Sewaktu kita pulang ke rumah, aku harus mencoba teori milikku!
……Meskipun begitu, slime itu benar-benar makhluk misterius, huh…..
Sambil berjalan, aku memikirkan hal itu dan kami menghadapi sebuah pintu besar di hadapan kami.
「Myne-kun, sepertinya kita sudah mencapai ruangan boss lantai pertama」
「Karena namanya “boss”, ia kuat, huh?」
「U~n, tidak sekuat itu sih, karena kita masih di lantai pertama, namun…. Kurasa bossnya akan bertipe slime.」
Sepertinya tipe bos yang akan keluar bergantung pada tipe monster apa yang sering muncul di lantai tersebut.
Namun, bos yang langka juga jarang muncul, dan sepertinya bos langka tersebut juga bertipe lain dari tipe monster yang ada di lantai tersebut.
Lagipula, namanya juga “langka”.
Kupikir kita tidak akan sesering itu bertemu dengannya, namun aku ingin menemuinya setidaknya sekali seumur hidup.
「Kalau begitu, ayo!」
「……Akhirnya giliranku, huh」
Ah, Aisha terlihat kesal.
Bagaimanapun, monster di lantai pertama lemah, ditambah lagi, mereka itu slime…..
Karena aku bisa membasmi habis mereka sendirian, Aisha tidak akan dapat giliran entah apapun yang akan terjadi.
Juga mubadzir kalau memakai anak panah ketika melawan slime.
Sembari berpikir bagaimana aku bisa menghibur Aisha, kami membuka ruangan boss dan memasukinya.
Monster yang ada di dalam ialah……
Name: Exusia Slime (TLN:エクスシア)
LV:12
Race: Slime family
Gender: None
【Skill】
【Ability】
Mollusk Prison (Soft Body Prison) (TLN:モルスク)
Slime yang luar biasa besar.
Oh, sepertinya ia memiliki ability yang susah dipahami….
Meskipun ia ini boss monster, ia tidak memiliki skill, huh.
Untuk saat ini mari kita memeriksa…. 「Myne-kun, aku maju!」 ability…… Eh?
Uwa, Aisha sudah mulai bertarung dengannya sebelum aku memeriksa ability-nya.
Karena ia tidak mendapat giliran bertarung sampai saat ini, ia sebal, huh……Maafkan aku.
Panah yang Aisha lontarkan mirip dengan panah yang ia gunakan untuk membantuku di Sarang Orc. Setelah itu panah tersebut melesat ke arah slime dan membelah menjadi tiga.
Untuk saat ini, sepertinya tidak apa-apa menunda ability milik slime tersebut dan merampas ability-nya untuk membuatnya sedikit lebih lemah.
Sampai saat ini, aku selalu membuang skill dan ability yang tak berguna ke tempat yang acak, namun karena kita sudah susah-susah datang ke sini, mari kita paste skill dan ability itu ke sebuah objek dan singkirkan dari sini. (TL Note : di rawnya ada “table” jadi kukira bener-bener meja atau cuma kiasan…)
Kalau ku-paste ke kerikil pasti ability itu tidak akan mengganggu.
Sewaktu kulakukan itu, Aisha tidak menghentikan serangannya.
Skill miliknya, 【Archery・Saint】memang tidak bisa diremehkan karena skill-nya merupakan skill terkuat kedua dalam kategorinya dan memiliki daya serang yang mengerikan.
Serangannya dapat menghalau high orc, kira-kira sekuat itu.
Setelah beberapa menit, meskipun ability-nya sudah kurampas dan sudah melemah, Aisha mengalahkan Exusia Slime dengan baik dan selamat.
Mantan Adventurer Rank-B memang hebat!
「Terima kasih atas kerja kerasmu! Kali ini, aku yang tidak kebagian, kau tahu…」
Sewaktu aku memanggilnya, ia menjawab dengan kekehan yang menunjukkan ia bahagia.
Sepertinya Ia sudah tidak kesal.
Un, Bagus. Bagus.
Tadi, ketika aku memperhatikan pertarungan Aisha, aku juga mempertimbangkan skill yang kurampas dari Power Slime.
Kalau aku memiliki skill yang aktif secara terus menerus begitu sepertinya akan menarik bila ku-paste skill-skill tersebut ke ujung anak panah milik Aisha.
Contohnya, mengumpulkan suhu yang panas dan menyerang, bukannya serangan tersebut akan lebih berbahaya?
Sesuatu seperti panah berelemen sihir?
Aku juga perlu bereksperimen tentang hal ini, huh.
……Nah sekarang, mari kita lihat apa yang kita dapatkan setelah membunuh Exusia slime.
【Exusia Oil】: Kalau dioleskan ke kulit, kulit akan terasa sangat lembab.
Sudah kuduga, minyak, namun….
Aku tidak terlalu paham.
Ah, ada lagi.
Dan sebuah perlengkapan yang dapat dikenakan.
Name: Exusia Cape
Defence: +5
Grade: Advanced
Attribute: None
Special effects: Serangan fisik dari musuh akan dikurangi 1~2 poin.
U~~~n, dibandingkan boss monsternya yang satu ini sedikit rumit…. Mungkin jubah ini sebuah hasil dari tekad dan pemikiran slime itu…. Kurasa?
Kalau minyaknya, apakah Aisha tahu?
Setelah berpikir seperti itu dan menoleh ke arah Aisha, ia terlihat senang.
「Ada apa?」
「Ini, Exusia Oil ini adalah benda yang terkenal di kalangan para bangsawan wanita.
Kalau dioleskan ke kulit, kulit akan menjadi lembab dan lembut, kau tahu.
Benda ini jarang dijual, jadi harganya lumayan mahal.」
Oh, ternyata benda ini mahal harganya.
Karena benda yang terkenal di kalangan wanita, mungkin bagus jika Aisha dan Sylphy menggunakannya.
Lagipula, kita tidak perlu khawatir masalah uang untuk saat ini.
「Kalau begitu, ayo kita ambil dan gunakan untuk Aisha dan Sylphy!」
Sewaktu aku berkata begitu, Ia dengan malu bertanya, 「Apa benar itu tidak apa-apa?」.
setelah aku mengangguk atas pertanyaannya, ia dengan lembut dan gembira menaruh minyak tersebut ke dalam tas penyimpanan miliknya.
Un, kalau dia senang, aku juga ikut senang.
Omong-omong, seperti hanya Slime Oil, Exusia Oil juga memiliki wadah yang mirip dengan botol yang bening.
「Coba pakai jubah ini. Sepertinya tidak akan cocok kalau aku yang pakai.」
Setelah aku berkata begitu, ia dengan perlahan memakai jubah itu di pundaknya.
Exusia Cape dibordir dengan warna emas yang memiliki desain sedkit mahal.
Kurasa cocok untuk Aisha.
Karena kita sudah mendapat drop item tanpa kendala apapun, kita memutuskan untuk mencari jalan ke lantai selanjutnya.
Sewaktu kita mencari-cari, sebuah pintu yang pada awalnya tidak ada tiba-tiba muncul.
「Pintu itu akan membawak kita ke ruangan kecil yang terhubung dengan lantai selanjutnya.」
Setelah disarankan oleh Aisha seperti itu, kita membuka pintu tersebut dan memasukinya.
Sesaat kupikir akan ada jebakan atau sesuatu, namun Aisha memberitahuku bahwa pintu yang muncul setelah boss dikalahkan tidak memiliki jebakan apapun.
Karena informasi ini sudah divalidasi oleh adventurer’s guild, maka tidak ada masalah.
Meskipun aku tidak dapat 100% percaya, tetap saja kita tak punya pilihan lain selain membukanya,huh.
Meskipun ada jebakan, kita berdua pasti akan bisa menghindarinya.
Di dalam ruangan tersebut ada sebuah monuman batu besar.
Sepertinya batu ini adalah batu pemindah. Sewaktu kau menyentuhnya, kau akan berpindah ke lokasi monumen batu besar lainnya.
Di pintu masuk juga terdapat monuman batu seperti ini, dan Aisha memberitahuku bahwa aku bisa menyentuhnya bila ingin kembali ke pintu masuk dungeon.
Setelah itu kita menemukan anak tangga ke bawah di balik monumen batu tersebut.
「Yosh, baiklah, ayo kita pergi ke lantai basemen satu!」(TL Note : first basement floor, bingung gimana nerjemahinnya)
#Dungeon Kekuatan, B1
Tipe monster utama yang terdapat di lantai ini ialah orc atau goblin.
Omong-omong, lantai basemen kedua di bawah kami dihuni oleh troll yang kita cari.
Sewaktu kupertimbangkan, ternyata level kesusahannya meningkat tajam dari slime ke goblin atau orc.
Aku pernah diberitahu tentang inilah karakteristik Dungeon Kekuatan ini. Dungeon ini diisi oleh monster yang memiliki keahlian dalam “Kekuatan”
Setidaknya, mulai dari saat ini adalah momen yang krusial.
「Aisha, berhati-hatilah di lantai ini.」
Mirip dengan orc yang ada di permukaan tanah, mereka menangkap dan memperkosa berbagai tipe wanita.
Memang mereka bisa berkembang biak sesama orc , namun mereka lebih menyukai perempuan yang berbeda spesies.
Mulai saat ini, aku tidak akan segan-segan menggunakan skillku dan bertarung.
Aku tidak akan membiarkan apapun terjadi pada Aisha.
Aku menggenggam Dagger of Origin di tangan kiriku dan Lightning Edge di tangan kananku lalu mulai mencari dengan hati-hati.
Aisha juga mempersiapkan dirinya dan mengikutiku dari belakang.
Setelah itu kita berhadapan dengan monster pertama di lantai ini.
- Name: Power・Orc
- LV:18
- Species: Demon Race
- Gender: ♂
- 【Skill】
- Strong Arm
- Strength Rise
- 【Abillity】
- Roar
- Name: Power・Goblin
- LV:14
- Species: Demon Race
- Gender:♂
- 【Skill】
- Body Enhancement・Small
- 【Ability】
- Roar
Sepertinya tidak banyak perbedaannya dengan orc yang ada di permukaan tanah.
Bila hanya begini, maka aku bisa mengatasinya.
Setelah meng-cut skill serta ability mereka, aku mem-paste semua itu ke kerikil dan kumasukkan dalam tas.
Setelah itu aku menggunakan 【Paste】 untuk menempelkan kaki mereka ke tanah.
……Setelah itu, muka kedua monster itu mencium tanah dengan cepat.
「Sekarang, Aisha!」
Setelah teriakan itu, Aisha menembakkan panahnya bak berkata ‘Sudah kutunggu sejak tadi!’.
Kemudian aku juga ikut menyerang dengan【Magic・Fire】agar tidak mengganggu jalur tembakan anak panahnya.
Mereka menerima serangan kejutan dan dalam sekejap mata, mereka tewas.
「……Myne-kun, kamu melakukan sesuatu, kan?」
Yah, mereka tiba-tiba jatuh, sih…
「……Un, sedikit」
Setelah itu Aisha mengangguk dan berkata “Aku mengerti” dan mulai berbicara.
「Tidak apa-apa, memang akan berbahaya apabila aku tidak bisa merespon dengan cepat kalau-kalau hal seperti itu terjadi, jadi kuharap kamu bisa memberitahuku lain kali.」
Aisha tidak berkata apa-apa setelah itu.
Seperti memberikan persetujuan akan apa yang akan kulakukan, layaknya apa yang ia lakukan itu hal biasa…… Begitulah ia berperilaku.
Aku benar-benar bersyukur akan hal itu.
Dengan tangan kananku, aku mengusap air mata di mataku diam-diam.
0 Response to "Living in this World with Cut & Paste Bahasa Indonesia Chapter 47"
Post a Comment